Demo warga di Pamekasan tolak alat kontrasepsi untuk pelajar
Madura – Ribuan warga Pamekasan, Madura, menggelar demonstrasi besar untuk menolak rencana penerapan kontrasepsi bagi pelajar. Aksi ini berlangsung di depan gedung DPRD setempat dan menarik perhatian banyak orang dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, orang tua, dan tokoh masyarakat.
Para demonstran mengibarkan spanduk dan plakat bertuliskan pesan penolakan terhadap program kontrasepsi untuk pelajar. Mereka mengklaim bahwa penerapan program tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan agama yang mereka anut. Dalam orasinya, para peserta aksi menyatakan kekhawatiran bahwa program kontrasepsi dapat mengarah pada perilaku seksual yang tidak diinginkan di kalangan remaja.
Khairul Alam Panitia Aksi, menyatakan bahwa tujuan dari demonstrasi ini adalah untuk menuntut pemerintah daerah agar membatalkan rencana tersebut. “Kami menolak rencana kontrasepsi untuk pelajar karena kami percaya bahwa itu tidak sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang kami junjung tinggi. Kami ingin pemerintah mendengarkan suara kami dan mempertimbangkan dampak sosial dari kebijakan ini,” ujar Khairul Alam.
Para pengunjuk rasa juga menyampaikan berbagai argumentasi terkait dampak negatif dari kontrasepsi pada pelajar. Mereka menilai bahwa program tersebut dapat memberikan pesan yang salah kepada anak-anak mengenai tanggung jawab dan kesehatan seksual. “Kami ingin agar pemerintah fokus pada pendidikan karakter dan penguatan moral bagi pelajar, bukan pada penyediaan kontrasepsi,” tambahnya.
Aksi demonstrasi berlangsung dengan damai dan tertib, meskipun terdapat ketegangan awal antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan. Polisi dan petugas keamanan memantau jalannya aksi untuk memastikan bahwa tidak terjadi kerusuhan atau bentrokan.
Ribuan warga Pamekasan kini menunggu tindak lanjut dari pemerintah daerah terkait tuntutan mereka. Mereka berharap agar suara mereka didengar dan diperhatikan dalam pengambilan keputusan mengenai program yang dianggap kontroversial ini. Aksi ini menunjukkan betapa pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan publik yang berdampak pada kehidupan sehari-hari.
(abi)
NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk menggelar Sosialisasi Pengelolaan Bahan Berbahaya dan…
NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Borong…
NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk bersama Kejaksaan Negeri Nganjuk resmi menandatangani…
NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk berpartisipasi dalam kegiatan Focus Group Discussion…
NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk bersama M. Burhanul Karim Pengusaha Muda…
Surabaya, Jatim.News – Lima mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) mengembangkan inovasi teknologi…