Sejumlah warga dari Desa Pengkol, Kecamatan Kauman, dan Desa Pulosari, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap hidangan pada resepsi pernikahan di rumah milik RM (52) di Desa Pengkol, Kauman.
Ponorogo – Puluhan warga Desa Pengkol, Kecamatan Kauman, dan Desa Pulosari, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo mengalami gejala keracunan makanan setelah menghadiri resepsi pernikahan. Insiden ini memicu kepanikan di kalangan keluarga dan masyarakat setempat, yang kini menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.
Menurut informasi yang diterima dari pihak kepolisian dan dinas kesehatan setempat, lebih dari 10 orang melaporkan gejala mual, muntah, dan diare setelah menyantap hidangan di acara resepsi pernikahan. Sebagian dari mereka langsung dibawa ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Empat orang warga harus menjalani perawatan inap di Puskesmas Ngrandu, Kauman. Sementara itu, belasan orang lainnya menjalani rawat jalan setelah memeriksakan diri ke puskesmas setempat.
Salah satu korban, Rika Widianawati (29) yang hadir bersama keluarganya, mengatakan, “Setelah makan malam di resepsi, banyak dari kami yang merasa tidak enak badan. Tidak lama kemudian, beberapa anggota keluarga saya mulai muntah dan diare. Kami sangat khawatir dan langsung mencari bantuan medis.”
Petugas medis yang datang ke lokasi langsung melakukan pemeriksaan awal dan memberikan perawatan kepada para korban. Mereka juga mengumpulkan sampel makanan yang di konsumsi untuk di uji di laboratorium guna mengetahui penyebab pasti keracunan. “Kami sudah mengambil sampel dari makanan yang di sajikan di resepsi dan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apa yang menyebabkan gejala keracunan ini,” jelas Mohamad Budi Setiawan, Kepala Puskesmas setempat.
“Tercatat ada 28 orang yang terdampak. Lima orang di antaranya masuk rumah sakit.” jelasnya
Saat ini, pihak berwenang terus menyelidiki insiden ini untuk menentukan penyebab keracunan makanan dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Sementara itu, masyarakat di minta untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk dari pihak berwenang dan medis.
(abi)
NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk menggelar Sosialisasi Pengelolaan Bahan Berbahaya dan…
NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Borong…
NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk bersama Kejaksaan Negeri Nganjuk resmi menandatangani…
NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk berpartisipasi dalam kegiatan Focus Group Discussion…
NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk bersama M. Burhanul Karim Pengusaha Muda…
Surabaya, Jatim.News – Lima mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) mengembangkan inovasi teknologi…