Jatim.news – Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 kembali di laksanakan sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas gizi masyarakat. Survei ini menjadi tolok ukur penting dalam menilai kondisi gizi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Dengan hasil yang di harapkan lebih akurat dan komprehensif, SSGI 2024 memiliki peran strategis dalam merancang kebijakan dan intervensi gizi yang efektif.
SSGI merupakan survei nasional yang di laksanakan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia. Tujuannya adalah untuk memantau dan mengevaluasi status gizi masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu hamil. Survei ini mencakup pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan), serta pengumpulan data terkait pola konsumsi makanan, kesehatan, dan status ekonomi rumah tangga.
Selanjutnya, Petugas mengukur lingkar lengan balita saat Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 di Kelurahan Ketami, Kota Kediri Jawa Timur, Kamis (14/11/2024). Kementerian Kesehatan melaksanakan SSGI 2024 di 38 provinsi yang tersebar di 514 kota/kabupaten dengan responden balita dan ibu balita sebagai upaya pengumpulan data guna menurunkan angka stunting.
SSGI menjadi landasan penting dalam upaya mengatasi masalah gizi di Indonesia, seperti stunting yang masih menjadi perhatian utama. Berdasarkan data SSGI 2022, meski ada penurunan dari tahun-tahun sebelumnya, angka ini masih jauh dari target WHO yang menetapkan batas prevalensi stunting sebesar 20%. Dengan survei yang di perbarui setiap tahun, pemerintah dapat mengukur perkembangan dan efektivitas program intervensi yang telah di jalankan, seperti pemberian makanan tambahan (PMT), program ASI eksklusif, dan edukasi tentang pola makan seimbang.
SSGI 2024 di laksanakan di seluruh provinsi di Indonesia dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk dinas kesehatan setempat, petugas lapangan, serta dukungan dari organisasi internasional seperti UNICEF. Pelaksanaannya berlangsung selama beberapa bulan dengan metode sampling yang representatif, sehingga data yang di hasilkan dapat menggambarkan status gizi masyarakat secara nasional.
(abi)