PERISTIWA

Tanah Gerak Terjang Trenggalek, 119 Warga Terpaksa Diungsikan

Trenggalek – Sebanyak 119 warga dari Dusun Depok, Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Trenggalek, Jawa Timur, terpaksa di ungsikan ke tempat yang lebih aman akibat bencana tanah gerak yang memicu serangkaian longsor di sejumlah titik. Bencana ini menyebabkan kerusakan parah pada 38 rumah dan infrastruktur lainnya, termasuk akses jalan dan tiang listrik.

Laporan dari BPBD Trenggalek di Trenggalek Rabu menyebutkan, sebanyak 38 rumah mengalami kerusakan parah, menyebabkan 119 warga dari 43 kepala keluarga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Awalnya, hanya 23 jiwa dari sembilan kepala keluarga yang mengungsi, tetapi jumlah ini meningkat setelah hujan lebat kembali mengguyur wilayah tersebut. Warga yang terdampak kini mengungsi di tiga posko yang di dirikan oleh petugas gabungan, sementara sebagian lainnya memilih tinggal bersama keluarga di wilayah terdekat. Sebagian lainnya memilih tinggal bersama keluarga di wilayah terdekat, seperti di Puru, Pringapus, Sumberbening, dan sekitar Desa Ngrandu.

Kapolsek Suruh, Iptu Sanusi menyebutkan, kondisi ini sangat membahayakan sehingga warga harus segera di pindahkan ke lokasi yang lebih aman.

“Rata-rata rumah warga mengalami keretakan dinding hingga lantai amblas. Situasi ini tidak memungkinkan untuk dihuni,” kata Sanusi.

Pemerintah daerah sedang merumuskan langkah jangka panjang untuk warga terdampak, termasuk opsi relokasi ke lahan baru yang lebih aman. Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menyatakan bahwa skema pendanaan akan melibatkan pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat, serta dukungan swasta melalui donasi yang di kelola BAZNAS.

“Saya sudah minta pemerintah desa mencari lahan untuk permukiman kembali warga terdampak. Jika warga memiliki tanah di tempat lain, kami akan bantu pembangunannya. Jika tidak, kami akan siapkan lahan baru,” ujarnya.

Mas Ipin, sapaan akrab Bupati, mengimbau masyarakat di wilayah pegunungan untuk menjaga vegetasi hutan dengan menanam pohon-pohon besar yang dapat memperkuat cengkeraman tanah.

(abi)

Nur Abidah

Recent Posts

Bahaya Limbah B3, Perhutani Nganjuk Sosialisasikan Kepada LMDH dan Pesanggem

NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk menggelar Sosialisasi Pengelolaan Bahan Berbahaya dan…

4 hari ago

Kerjasama Borong Tanam Antara Perhutani Nganjuk dengan LMDH Jati Unggul

NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Borong…

4 hari ago

Perhutani dan Kejari Nganjuk Teken PKS Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha

NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk bersama Kejaksaan Negeri Nganjuk resmi menandatangani…

4 hari ago

Perhutani Bersama BPBD Nganjuk Gelar FGD Susun Indek Ketahanan

NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk berpartisipasi dalam kegiatan Focus Group Discussion…

1 minggu ago

Perhutani Nganjuk Bersama Karim Group Survey Lapangan Kembangkan Ekowisata

NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk bersama M. Burhanul Karim Pengusaha Muda…

1 minggu ago

Mahasiswa UPNVJT Ciptakan Teknologi Kombinasi Press Molding dan Dehydrator Package untuk Membantu UMKM Terasi Qonjamadu Meningkatkan Efisiensi dan Higienitas Produksi

Surabaya, Jatim.News – Lima mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) mengembangkan inovasi teknologi…

2 minggu ago