OPINI

Penerima KIPK Salah Sasaran?

OPINI, Jatim.News — KIPK atau Kartu Indonesia Pintar Kuliah adalah salah satu program beasiswa dari pemerintah untuk anak-anak dengan latar belakang keluarga kurang mampu, namun memiliki keinginan dan semangat melanjutkan perkuliahan. Dengan mengikuti program ini, mereka dapat mengenyam perkuliahan secara gratis juga mendapat biaya hidup dari pemerintah.

Apakah program ini membantu?
Dengan adanya program ini, Program ini berhasil membantu keluarga mahasiswa yang terkendala finansial, sehingga anggota keluarga tetap mampu mendapatkan pendidikan yang layak.

Selain pendidikan gratis, program ini juga memberikan tunjangan berupa uang saku untuk keseharian agar mahasiswa fokus kuliah tanpa memikirkan keuangan. Tentu, banyak masyarakat yang tertarik dengan program ini. Apalagi syarat yang dibutuhkan relatif lebih mudah dibandingkan dengan beasiswa lainnya.

Apakah target program ini berhasil?
Program ini berhasil meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh pelosok daerah. Program ini juga berhasil mencerdaskan anak bangsa, juga membantu perekonomiannya menjadi lebih baik. Namun, apakah target dalam program  ini berjalan semestinya? Apakah benar penerima beasiswa benar-benar orang miskin?

Ternyata, sebagian penerima beasiswa ini berlatar belakang keluarga kaya. Hal-hal seperti itu tentu membuat masyarakat miskin tidak terima, karena semestinya penerima beasiswa tersebut adalah orang miskin. Dan sedihnya, kasus seperti ini selalu terjadi setiap tahunnya si semua Universitas.

Saat ini, banyak masyarakat Indonesia yang hanya lulusan sekolah Menengah Atas karena tidak mampu membayar uang kuliah, mereka harus mengubur mimpi di Universitas karena faktor finansial. Namun keluarga kaya yang sebenarnya mampu membayar biaya kuliah malah mendapat beasiswa.

Tentu, kesadaran akan moral akan pentingnya bersyukur dan berhenti serakah kepada masing masing perlu ditanamkan. Mahasiswa yang mampu dilarang keras mendaftar KIPK agar memberi peluang kepada yang benar-benar membutuhkan. Pihak Universitas juga perlu adanya pengecekan secara berkala, baik melalui kondisi rumah hingga keuangan penerima beasiswa, agar mengetahui apakah pantas mahasiswa tersebut menerima beasiswa.

Penulis: Meyzafira Rayi Yuspatika
Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, (29/4/2024).

jatim.news

Recent Posts

Perhutani Nganjuk Jalin Sinergi Perusahaan PT SGN dan PG Lestari

NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk bersama Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah…

6 jam ago

Direksi dan Seluruh Karyawan Perumda BPR Kabupaten Madiun Mengucapkan Selamat HAKORDIA 2025, “Satukan Aksi Basmi Korupsi”

Madiun, Jatim.News -- "Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA), diperingati setiap tanggal 9 Desember di seluruh dunia.…

15 jam ago

Perhutani Jombang Apresiasi Pesanggem Luar Daerah, Di balik Kelestarian Hutan Lebak Jabung Setelah Penjarahan Tahun 1999

JOMBANG, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang gandeng muspika melalui pendekatan dan pembinaan,…

18 jam ago

Perum Perhutani KPH Nganjuk Berkolaboraasi Dalam Sistem Komando Penanganan Bencana

NGANJUK, Jatim.News -- Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapsiagaan…

2 hari ago

Sore di Kabupaten Sukses Digelar, GPKP Siap Jadi Pusat Aktivitas Pesilat dan Destinasi Wisata Baru

MADIUN, Jatim.News -- Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga telah menyelesaikan penyelenggaraan…

3 hari ago

UPN “Veteran” Jawa Timur Tingkatkan Kompetensi Guru SDN Kraton lewat Pelatihan Membuat Bahan Ajar Berbasis Gim Daring

Yogyakarta, Jatim.News -- Dalam rangka mendukung pembelajaran berbasis hybrid (daring-luring), UPN “Veteran” Jawa Timur, yang…

3 hari ago