OPINI

Kasus Kebocoran Data PDN, Dampak Sudah Mulai Terasa

OPINI, Jatim.News — Kasus terbaru yang terjadi pada Server Pusat Data Nasional menjadi topik panas di Indonesia. Kebocoran data pada PDN ramai diperbincangkan dan banyak respon masyarakat yang sangat mengkhawatirkan akan kasus tersebut.

Salah satu Keamanan negara yang paling terpenting namun mengapa bisa mengalami kebocoran yang dapat mempengaruhi negara. Kebocoran Data PDN menjadi ternding di salah satu platform aplikasi X, respon para netizen menanggapi pernyataan pemerintah yang memaparkan “Kita berupaya keras melakukan recovery resource yang kita miliki.

Yang jelas data yang sudah kena ransomware sudah tidak bisa kita recovery. Jadi sekarang menggunakan sumber daya yang masih kita miliki,” ujar Direktur Network dan IT Solution Telkom Herlan Wijanarko, Rabu (26/6/2024).

Respon netizen “Negara udah kayak gak ada harga diri lagi gara2 data center nasional yg notabene salah satu sektor vital pertahanan negara dihajar ransomware So dissapointing… etc…. . . “ ungkap salah satu akun X.

Dampak yang sudah mulai terasa akibat adanya kasus kebocoran data ini diantaranya:

  1. Ada ribuan paspor belum bisa tercetak, layanan percepatan paspor dan pengambilan paspor belum bisa dilayani.
  2. Data sekitar 800 ribu penerima KIPK raib, tidak ada back up.
  3. Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia terpaksa mundur (Beasiswa untuk dosen ke Luar Negeri), padahal jadwal mulai kuliah di Luar Negeri tidak mundur.
  4. Masih terkait BPI, kemungkinan bagi penerima beasiswa akan terlambat cair.
  5. Aplikasi Srikandi untuk pengarsipan nasional masih belum bisa diakses.
  6. Verifikasi data Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di berbagai daerah terganggu.

Dampak diatas baru beberapa poin, realitanya total ada 282 layanan yang terganggu akibat adanya kebocoran data PDN.

Akankah pemerintah mampu menyelesaikan masalah ketahanan negara dengan cepat dan tanggap? Banyak tanggapan pemerintah yang masih menyalahkan banyak pihak namun tidak menyelesaikan masalah tersebut.

Dengan terungkapnya kebocoran data PDN, masyarakat diberi peringatan nyata tentang bahaya keamanan digital di era informasi saat ini. Pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah yang efektif untuk mengidentifikasi penyebab insiden ini, mengatasi kerentanannya, dan memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap data pribadi masyarakat.

Penulis: Nimfy Salsabilah Nurriqoh Arimbi, Mahasiswa Jurusan Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

jatim.news

Recent Posts

Bahaya Limbah B3, Perhutani Nganjuk Sosialisasikan Kepada LMDH dan Pesanggem

NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk menggelar Sosialisasi Pengelolaan Bahan Berbahaya dan…

4 hari ago

Kerjasama Borong Tanam Antara Perhutani Nganjuk dengan LMDH Jati Unggul

NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Borong…

4 hari ago

Perhutani dan Kejari Nganjuk Teken PKS Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha

NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk bersama Kejaksaan Negeri Nganjuk resmi menandatangani…

4 hari ago

Perhutani Bersama BPBD Nganjuk Gelar FGD Susun Indek Ketahanan

NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk berpartisipasi dalam kegiatan Focus Group Discussion…

1 minggu ago

Perhutani Nganjuk Bersama Karim Group Survey Lapangan Kembangkan Ekowisata

NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk bersama M. Burhanul Karim Pengusaha Muda…

1 minggu ago

Mahasiswa UPNVJT Ciptakan Teknologi Kombinasi Press Molding dan Dehydrator Package untuk Membantu UMKM Terasi Qonjamadu Meningkatkan Efisiensi dan Higienitas Produksi

Surabaya, Jatim.News – Lima mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) mengembangkan inovasi teknologi…

1 minggu ago