Kondisi perumahan Pepelegi, Sidoarjo yang sebelumnya tergenang banjir kini telah surut. ANTARA/HO-Eric Hermawan
Sidoarjo – Dalam menghadapi musim hujan yang semakin intens, Komisi VII DPR RI menyoroti pentingnya pengerukan rutin Sungai Pepelegi sebagai langkah mitigasi banjir. Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menyatakan bahwa pengerukan sungai secara berkala dapat mengurangi risiko banjir yang sering melanda wilayah sekitar.
Pengerukan sungai bertujuan untuk menghilangkan sedimen dan sampah yang mengendap di dasar sungai, sehingga kapasitas aliran air dapat ditingkatkan. “Pendangkalan sungai mengurangi lebar dan kedalaman aliran, yang memperparah banjir. Pengerukan rutin adalah solusi efektif untuk mencegah hal ini,” ujar Novita Hardini dalam wawancara terbaru.
Ia mengapresiasi, saat ini banjir yang sempat melanda wilayah tersebut selama tiga hari terakhir sudah surut. “Hal ini disebabkan kerja keras Pj Gubernur Jatim dan Plt Bupati Sidoarjo kerja keras memerintahkan tim melakukan pompanisasi air di Sungai Pepelegi,” katanya.
Plt Bupati Sidoarjo Subandi mengatakan sejumlah wilayah di Kabupaten Sidoarjo terendam banjir disebabkan oleh beberapa faktor meliputi adanya bangunan liar di Sungai Buntung dan juga sampah dan enceng gondok di Sungai Cantel.
“Jadi di sepanjang aliran Kali Buntung, mulai dari Taman hingga ujung Waru, ada banyak bangunan liar di kanan dan kiri bangunan permanen. Kami sudah bekerja sama dengan Balai Besar, untuk 2025 ini jika ada bangunan liar, akan kami kembalikan lagi ke kondisi semula. Sehingga alat-alat berat bisa masuk,” ujarnya.
Selain pengerukan, Komisi VII juga mengusulkan beberapa langkah mitigasi lainnya, seperti:
Masyarakat sekitar Sungai Pepelegi menyambut baik inisiatif ini dan berharap pemerintah dapat segera merealisasikan program pengerukan rutin. “Kami sering mengalami banjir saat musim hujan. Dengan adanya pengerukan rutin, kami berharap masalah ini bisa teratasi,” kata salah satu warga setempat.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan potensi banjir di wilayah sekitar Sungai Pepelegi dapat diminimalisir, sehingga masyarakat dapat menjalani aktivitas sehari-hari tanpa khawatir akan ancaman banjir.
(abi)
NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk menggelar Sosialisasi Pengelolaan Bahan Berbahaya dan…
NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Borong…
NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk bersama Kejaksaan Negeri Nganjuk resmi menandatangani…
NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk berpartisipasi dalam kegiatan Focus Group Discussion…
NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk bersama M. Burhanul Karim Pengusaha Muda…
Surabaya, Jatim.News – Lima mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) mengembangkan inovasi teknologi…