PERISTIWA

479 KK di Jember Terkena Dampak Banjir, BPBD Mulai Penanganan di Empat Kecamatan

Jember – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jember menyebabkan banjir yang merendam sejumlah perumahan di empat kecamatan, yaitu Sumbersari, Kaliwates, Rambipuji, dan Bangsalsari. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat sebanyak 479 Kepala Keluarga (KK) atau 1.297 jiwa terdampak banjir tersebut.

Kepala BPBD Jember, Widodo Julianto, menyatakan bahwa banjir sudah mulai surut pada Senin, 20 Januari 2025. Warga bersama petugas melakukan bersih-bersih, dan sebagian warga sudah melakukannya secara mandiri sejak malam sebelumnya. Penyempitan drainase akibat material tanah, sampah, dan bangunan menjadi penyebab utama meluapnya air di sejumlah lokasi kawasan kota di Jember.

Hujan deras yang mengguyur Jember pada Minggu (19/1) sejak pukul 12.30 WIB hingga malam memicu luapan air yang merendam pemukiman warga dan menyebabkan kemacetan di sejumlah jalan. Menurutnya, banjir melanda tujuh kelurahan/desa di empat kecamatan yakni Kecamatan Sumbersari, Kaliwates, Rambipuji, dan Bangsalsari, namun tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut.

“Petugas mendata ada satu rumah rusak berat milik nenek Endang Sukarsih di RT 02/ RW 13, lingkungan Kauman, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates,” katanya.

Ia menjelaskan ada belasan titik lokasi banjir yang didata oleh petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jember antara lain di lingkungan Gumuk Kerang di Kelurahan Sumbersari, Perumahan Mastrip, Perumahan Jember Permai II, Perumahan Semeru, Kelurahan Kebonsari, Kelurahan Mangli, Perumahan Istana Tegal Besar, Kelurahan Sempursari, Desa Rambigundam, dan Desa Tisnogambar.

BPBD Jember telah melakukan asesmen dan penanganan untuk warga yang terdampak banjir, serta pendistribusian logistik untuk dapur umum mandiri di beberapa kelurahan dan desa. Selain itu, BPBD juga memberikan rekomendasi untuk mewaspadai potensi hujan deras yang mengakibatkan banjir susulan dan melakukan kegiatan kerja bakti pembersihan saluran irigasi yang tersumbat.

BMKG Juanda menyampaikan bahwa curah hujan tinggi di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Jember, disebabkan oleh beberapa fenomena gelombang atmosfer seperti Kelvin, Equatorial Rossby, dan La Nina. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor.

(abi)

Nur Abidah

Recent Posts

Perhutani KPH Jombang Hadiri Verifikasi Lapangan Penghargaan Wana Lestari Tingkat Nasional di Wonosalam

JOMBANG, Jatim.News -- Plt Perhutani KPH Jombang Enny Handayani Y. S hadiri undangan Verifikasi Lapangan…

10 menit ago

Polres Magetan Ungkap 7 Kasus Narkoba dan 3 Kasus Miras, Tegaskan Komitmen Jaga Harkamtibmas Aman Suro 2025

MAGETAN, Jatim.News -- Polres Magetan kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga situasi kamtibmas menjelang perayaan Suro…

14 jam ago

Meriahkan HUT Bhayangkara ke 79, Polres Jombang Gelar Olah Raga Bersama dan Fun Bike

JOMBANG, Jatim.News -- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 tahun 2025, Polres…

1 hari ago

Abpednas Jombang Kritik Acara Dialog Dengan Menteri PTD Yang Tidak Sesuai Undangan

JOMBANG, Jatim.News -- Undangan dialog interaktif bersama Menteri Desa Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) bertempat di…

4 hari ago

Istri Siri di Jombang Bunuh Suami Dengan Cara Diracun dan Ditusuk

JOMBANG, Jatim.News -- Kepolisian Resor Jombang mengungkap kasus pembunuhan tragis yang terjadi di Dusun Karang…

4 hari ago

Pria di Jombang Dibunuh Istri Siri, Mayat Sudah Membusuk

JOMBANG, Jatim.News -- Sesosok mayat dengan kondisi sudah membusuk di rumaj kontrakan gegerkan warga Dusun…

6 hari ago