PEMERINTAHAN

Pemkot Kediri Fokus pada Kesehatan Pelajar, Intensifkan Imunisasi HPV di Sekolah

Kediri – Pada Senin, 20 Januari 2025, Pemerintah Kota Kediri mengintensifkan program imunisasi Human Papillomavirus (HPV) di sekolah-sekolah sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesehatan pelajar. Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, meninjau pelaksanaan imunisasi HPV di SMPN 4 Kota Kediri, di mana sebanyak 186 siswi menjadi sasaran vaksinasi.

Program ini bertujuan untuk mencegah kanker serviks dan penyakit lain yang di sebabkan oleh virus HPV. Pemkot Kediri menargetkan vaksinasi HPV bagi 3.114 anak perempuan di seluruh kota, dengan cakupan vaksinasi yang telah mencapai 60 persen. Zanariah menegaskan pentingnya vaksin HPV bagi kesehatan perempuan dan mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung program imunisasi ini. HPV tipe 16 dan 18 menjadi penyebab lebih dari 75 persen kanker serviks di dunia.

“Kepada seluruh orang tua dan masyarakat saya berpesan untuk ikut menyukseskan kejar imunisasi vaksin HPV yang sasarannya pada perempuan usia 15 tahun. Mari kita sukseskan rencana aksi nasional yaitu eliminasi kanker serviks atau kanker leher rahim tahun 2030,” kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr. Muhammad Fajri Mubasysyir, menjelaskan bahwa program vaksinasi HPV ini merupakan kelanjutan dari program tahun sebelumnya, yang menyasar anak usia 11 dan 12 tahun. Dengan semakin banyaknya anak perempuan yang mendapatkan vaksin HPV, di harapkan angka kejadian kanker serviks di Kota Kediri dapat di tekan.

Ia menyebut, untuk sasarannya pemberian vaksin usia 11 dan 12 tahun saat itu sekitar 5.000 anak dan tuntas. “Di Kota Kediri bertahap. Sebelumnya vaksin untuk anak usia 11 dan 12 tahun, kelas lima dan kelas enam, sekitar 5.000 anak dan ini ada tambahan usia 15 tahun,” kata dia.

Dirinya menambahkan, jumlah penderita kanker serviks di Kota Kediri juga cukup banyak. Data akhir Desember 2024, ada 57 kasus kanker serviks dengan usia di atas 40 tahun. “Jadi, ini untuk mencegah kanker serviks. Sebenarnya batasan imunisasi HPV itu sebelum 45 tahun dan di sarankan sebelum menikah. Namun, ini ada program nasional dan memang untuk anak sekolah usia 11,12 dan 15 tahun,” kata dia.

Sejumlah pelajar putri mengaku agak takut saat pemberian vaksin. Namun, karena semua teman-teman perempuan juga diberi vaksin, sehingga mereka dengan berani ikut imunisasi.

(abi)

Nur Abidah

Recent Posts

Sore di Kabupaten Sukses Digelar, GPKP Siap Jadi Pusat Aktivitas Pesilat dan Destinasi Wisata Baru

MADIUN, Jatim.News -- Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga telah menyelesaikan penyelenggaraan…

1 hari ago

UPN “Veteran” Jawa Timur Tingkatkan Kompetensi Guru SDN Kraton lewat Pelatihan Membuat Bahan Ajar Berbasis Gim Daring

Yogyakarta, Jatim.News -- Dalam rangka mendukung pembelajaran berbasis hybrid (daring-luring), UPN “Veteran” Jawa Timur, yang…

1 hari ago

Dari Kraton Yogyakarta hingga Malioboro: Berburu Variasi Pelafalan Bahasa Indonesia

Yogyakarta, Jatim.News -- Program Studi Linguistik Indonesia Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) melaksanakan…

1 hari ago

Perhutani KPH Jombang Perkuat Sinergi Bersama Satradar 405 Ploso

JOMBANG, Jatim.News -- Perhutani (Kesatuan Pemangkuan Hutan) KPH Jombang, perkuat sinergi bersama, Satuan Radar (Satrad)…

2 hari ago

Kapolres Madiun Launching Inovasi Pelayanan Publik: Mobil SiGAPP dan PESILAT Satreskrim

MADIUN, Jatim.News – Kapolres Madiun AKBP Kemas Indra Natanegara, S.H., S.I.K., M.Si. secara resmi melaunching…

3 hari ago

Bahas Progres Budidaya Tebu, Perhutani dan CDK Wilayah Nganjuk Gelar Diskusi

NGANJUK, Jatim.News -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk bersama Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah…

3 hari ago