MADIUN, Jatim.News — Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) yang berkolaborasi dengan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro melakukan pemantauan harga komoditas pangan strategis di pasar baru Caruban pada, Kamis (02/10/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai respons atau antisipasi terhadap lonjakan harga komoditas kebutuhan pokok terutama beras dan menjaga ketahanan pangan di wilayah kabupaten Madiun tetap stabil.
Analisis Pasar Hasil Pertanian Ahli Muda Dewi Sariani Harahap, S.E menjelaskan , kegiatan rutinan yang biasa dilakukan setahun dua kali ini khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) namun karena ada rumor kecenderungan harga beras naik maka ,pihak DKPP melakukan monitoring semua kebutuhan pokok.
“Adapun kegiatan monitoring hari ini, Kami DKPP memantau dan mengumpulkan data terkait harga komoditas pangan pokok, seperti beras, gula, minyak, telur dan bahan pokok lainnya, guna memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bagi masyarakat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang masih terjangkau,” jelasnya.
Menurutnya, dari hasil pemantauan harga komoditas pangan strategis masih sama atau dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) atau Harga Acuan Penjualan (HAP).
Seperti beras masih sama, untuk medium di kisaran harga Rp. 13 ribu perkilogram, kalau beras wangi kisaran Rp. 18/19 ribu perkilogram, cuma ada kendala pada pasokan minyak kita karena itu barang subsidi jadi pedagang tidak bisa menjual melebihi harga pasokan yakni Rp. 15.700. Kemudian, telur ayam ras seharga Rp 27.000/kg dan bawang merah harga sebesar Rp38.000/kg jaga semua komoditas masih aman.
“Selain beras dari program pemerintah Indonesia Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Pemkab Madiun melalui DKPP juga memberikan subsidi beras asli buatan Madiun yaitu beras Potro yang berasal dari Saradan,” urainya.
Seperti yang lainnya juga, harga-harga komoditas pangan itu masih sama atau dibawah Harga eceran Tertinggi (HET) atau Harga Acuan Penjualan (HAP) pemerintah. Sedangkan penjelasan dari para pedagang saat ini permintaan cenderung turun dan pasar lesu. Makanya kita akan melakukan monitoring pemantauan terus sampai tiba hari Nataru nanti,” tegasnya.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Risma Mayasari, S.STP mengatakan, tujuan dari kegiatan ini untuk memonitor harga kebutuhan pokok dan menjaga stabilitas harga serta kecukupan atau ketersediaan bahan pokok penting guna mendukung pengendalian inflasi.
Harapannya, dengan kegiatan ini dapat memberikan intervensi dengan kenaikan terkait ketersediaan maupun stabilitas harga kebutuhan pangan tetap stabil di seluruh Kabupaten Madiun.
“DKPP akan terus menggencarkan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan dan pemantauan komoditas pangan strategis,” pungkasnya.(jnd/pras)