Perhutani Nganjuk Hadiri Peresmian Site Musium Tritik dan Collection Talk

museum tritik
Peresmian Site Museum Tritik dan Collection Talk. (istimewa)

NGANJUK, WacanaNews.co.id — Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk menghadiri Peresmian Site Museum Tritik dan Collection Talk bertema “Meningkatkan Sinergi dan Kerjasama dalam Rangka Pengelolaan Site Museum Tritik yang Berkelanjutan di Desa Tritik” yang diresmikan oleh Wakil Bupati Nganjuk Trihandy Cahyo Saputro, di Desa Tritk Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk (area Museum Tritik Purba), Kamis (18/12).

Perum Perhutani KPH Nganjuk yang diwakili Wakil Administratur KPH Nganjuk Yuli Suprianto menyampaikan bahwa Perum Perum KPH Nganjuk mendukung dan siap bersinergi dengan instansi terkait tentang keberadaan Site Museum di Desa Tritik.

”Perum Perhutani mendukung keberadaan Gedung Site Museum karena Site Museum ini dibangun berdasarkan hasil konservasi temuan fosil Gajah Purba Stegodon Trigonocephalus di petak 47-1, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Turi dan temuan beberapa fosil di dalam Kawasan Hutan Tritik.”Ujanya.

Bacaan Lainnya

Wakil Bupati Nganjuk Trihandy Cahyo Saputro dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pembangunan Ini adalah bentuk komitmen kita bersama, terkait dengan bagaimana cara kita mengedukasi bahwa itu luar biasa kaya. Luar biasa peninggalan sejarahnya luar biasa hebat. Nah, oleh karena itu alhamdulillah difasilitasi ini kita bangun bersama-sama,” lanjutnya

Trihandy Cahyo Saputro Trihandy Cahyo Saputro juga menyampaikan terima kasih atas support, reparasi dan lain sebagainya dari Badan Geologi Bandung, dan ini merupakan suatu hal yang luar biasa yang diawali dengan penemuan Fosil Gajah Purba Stegodon di dalam Kawasan Hutan Tritik dengan usia 800 tahun yang merupakan fosil tertua dan terlengkap di Indonesia”Ujarnya

Sementara Kepala Museum Geologi Bandung Raden Isnu Hajar Sulistiawan mengatakan “Kita Optimis ini jadi magnet pengunjung. Optimis karena kita sudah punya empat Site Museum lain yang sudah bisa menjadikan contoh,” katanya. “Namun tergantung dari peran serta semuanya tentunya. Kalau pemerintah desa tidak bergerak, tidak bisa. Jadi kita harus semua sama-sama ini, optimis,” lanjutnya.

Isnu menyampaikan, motivasi utama pendirian museum ini adalah konservasi temuan fosil di daerah Tritik dan sekitarnya, serta sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. Menurut Isnu, potensi geologi di wilayah tersebut sangat besar untuk dijadikan bahan informasi dan edukasi.

Diharapkan, konservasi ini juga berfungsi sebagai wahana edukasi, terutama bagi siswa dan generasi muda yang ingin mempelajari kekayaan geologi dan potensi pemanfaatannya di masa depan. (pras/jal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *