Blitar – Ketua KONI Kabupaten Blitar, Toni Andreas, menanggapi tuduhan calon bupati Rijanto yang menyatakan bahwa e-sport belum mendapatkan perhatian dari KONI. Toni menegaskan bahwa klaim tersebut tidak benar dan menyatakan bahwa e-sport telah di wadahi sejak September 2022.
“Yang jelas dan yang benar, E-sport telah di wadahi sejak September tahun 2022, dan sudah ikut kejurda, kejurprov, bahkan porprov dua kali, serta berhasil menorehkan prestasi 2 medali emas,” tegasnya.
Toni menjelaskan bahwa KONI Kabupaten Blitar telah memberikan dukungan penuh kepada atlet e-sport, termasuk partisipasi dalam berbagai kejuaraan regional dan provinsi. Bahkan, atlet e-sport Kabupaten Blitar telah meraih dua medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim).
Kontroversi ini bermula dari pernyataan Rijanto dalam sebuah acara e-sport di Desa Gaprang, Kecamatan Kanigoro, yang menyebutkan bahwa e-sport belum di akomodasi oleh KONI. Pernyataan ini memicu reaksi keras dari pihak KONI dan menyebar luas di media sosial.
Selanjutnya, Toni menggarisbawahi bahwa KONI Kabupaten Blitar tidak tinggal diam dalam mengembangkan e-sport sebagai salah satu cabang olahraga yang semakin populer di kalangan generasi muda. Berbagai program pembinaan atlet dan kompetisi telah di gelar demi mendukung pertumbuhan e-sport di Kabupaten Blitar.
“Kami tidak bisa tinggal diam dengan adanya penyebaran informasi yang tidak sesuai fakta. KONI Kabupaten Blitar sudah jelas memberikan dukungan penuh pada perkembangan e-sport di daerah ini,” ucap Toni.
Toni Andreas berharap Rijanto dapat mengklarifikasi pernyataannya untuk menghindari kesalahpahaman lebih lanjut.
(abi)
