SURABAYA, Jatim.News — Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang menerima Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang sebagai TERBAIK I Kabupaten/Kota dengan Capaian Terbaik Konektivitas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) ke SATUSEHAT.
Tidak hanya itu, Kabupaten Jombang juga menerima apresiasi TERBAIK II Kabupaten/Kota Dengan Capaian Terbaik Dalam Pemanfaatan Vaksin COVID-19 INAVAC Untuk Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Periode Januari – Juli 2023.
Penghargaan diserahkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang Agus Purnomo,pada acara Rapat Koordinasi Prioritas Pembangunan Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2023 yang diselenggarakan di Hotel Novotel Samator Surabaya pada Rabu – Kamis 26-27 Juli 2023, yang mengusung tema “Harmonisasi Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dalam Mendukung Transformasi Kesehatan di Jawa Timur.
“Alhamdulillah, Kabupaten Jombang menerima Penghargaan dan Apresiasi dari Ibu Gubernur Jawa Timur bahwa kita Terbaik, Satu Sistem Informasi Puskesmas dan Terbaik 2 Pengelola vaksin masa pandemi se Jawa Timur “, tutur Agus Purnomo, S.H., M.Si Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang yang mewakili Bupati Jombang pada acara tersebut.
“Semoga apresiasi ini semakin memotivasi kinerja Pemerintah Kabupaten Jombang terutama Dinas Kesehatan dan seluruh Puskesmas di Kabupaten Jombang untuk senantiasa meningkatkan dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi tingginya kepada seluruh pihak atas kinerjanya didalam mendukung capaian prestasi ini”, pungkas Sekdakab Jombang Agus Purnomo.
Sementara itu drg. Budi Nugroho MPPM menyampaikan bahwa SATUSEHAT merupakan platform penghubung sistem yang mengintegrasikan data kesehatan individu antar fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dalam bentuk rekam medis elektronik (RME) guna mendukung interoperabilitas data kesehatan melalui standardisasi dan digitalisasi.
“Dalam transformasi pelayanan kesehatan guna memenuhi harapan kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan puskesmas sangat diperlukan data pasien akurat dan mempercepat pelayanan. Kemudian akan terkoneksi menuju data satu sehat sehingga masyarakat mengakses fasilitas pelayanan kesehatan secara langsung”, pungkasnya. (tyo)