Janjinya Saat Debat Viral, Calon Bupati Nganjuk Nomor Urut 2 Dirujak Netizen

Momen calon Bupati Nganjuk nomor urut 2, Ita Triwibawati menjawab pertanyaan debat. (Foto: TikTok)
Momen calon Bupati Nganjuk nomor urut 2, Ita Triwibawati menjawab pertanyaan debat. (Foto: TikTok)

Nganjuk – Calon Bupati Nganjuk nomor urut 2, Ita Triwibawati, menjadi sorotan netizen setelah pernyataannya dalam debat kandidat viral di media sosial. Dalam debat tersebut, Ita menyampaikan beberapa janji program kerja yang di anggap tidak biasa, seperti inovasi untuk membuat bawang merah menjadi bawang goreng dan padi menjadi beras.

Akhirnya, Pernyataan ini menuai banyak komentar lucu dan sindiran dari warganet yang merasa bahwa gagasan tersebut adalah hal yang sudah umum di ketahui masyarakat. Video debat yang di unggah oleh akun TikTok @mas_jb.01 telah ditonton lebih dari 962 ribu kali dan mendapatkan ribuan komentar.

“Oalah bu, inovasi terbaru jenengan sangat jempolan, bisa menjadikan brambang menjadi bawang goreng dan padi menjadi beras. Kenapa baru tahu sekarang aku, ya? Di saat umurku sudah tua begini lo, ada temuan dan inovasi baru yang akan di ciptakan oleh calon Bupati Nganjuk ini loh,” sindir @mas_jb.01 dalam unggahan tersebut.

Bacaan Lainnya

Selanjutnya, Dalam debat lainnya yang di unggah akun TikTok @mas_jb.01, Ita juga mendapatkan pertanyaan dari calon bupati nomor urut 3 mengenai rencana kontribusi untuk meningkatkan lapangan kerja serta mendukung pertumbuhan ekonomi di Nganjuk melalui 17 sektor yang ada. Namun, jawaban Ita kembali menuai tanda tanya dari banyak orang. Ita menyebut bahwa ia akan mengambil gaji para pekerja di perusahaan untuk dimasukkan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 

Tak pelak, unggahan ini langsung viral dan ramai di bicarakan di media sosial hingga di lihat oleh 1,8 juta kali. Kritikan hingga komentar-komentar satir terus mengalir hingga 14,5 ribu pengguna TikTok. Banyak yang berharap bahwa pernyataan dari kandidat pemimpin dapat memberikan solusi konkret bagi kemajuan daerah, bukan sekadar program yang sudah lazim atau tidak realistis.

(abi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *