Jatim.news – Sebanyak 18 SMA, SMK, dan SLB di Jawa Timur telah menjalankan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai sejak 6 Januari 2025. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi siswa dan mendukung pembelajaran yang lebih efektif. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyatakan bahwa program ini mencakup sekolah-sekolah di Pacitan, Lamongan, Sidoarjo, Surabaya, Kabupaten Malang, Pasuruan, dan Bojonegoro.
“Hari ini di SMAN 10 Surabaya dan SMK PGRI 1 Surabaya. Kami minta hasil ini dievaluasi selanjutnya. Mungkin ke depan ada beberapa SMA, SMK, dan SLB, yang kami siapkan nanti untuk uji cobanya. Supaya betul-betul masif apa yang menjadi perkembangan lewat laporan ke Badan Gizi Nasional (BGN),” ujar Aries usai meninjau Program MBG di SMAN 10 dan SMK PGRI 1 Surabaya.
Program MBG menyediakan makanan bergizi yang terdiri dari nasi, sayur, daging atau ayam, buah, dan susu. Evaluasi program ini akan mencakup data siswa yang mengalami alergi atau membutuhkan gizi tambahan, yang penting untuk dicatat oleh pemerintah sebagai bahan evaluasi. Aries juga menekankan pentingnya dapur sebagai syarat utama dalam pelaksanaan program ini, mengingat beberapa daerah seperti Batu belum siap untuk menjalankan Program MBG.
Terkait sasaran sekolah lanjutan, Aries menyebutkan saat ini pihaknya hanya menunggu jadwal Program MBG yang diberikan BGN. Namun yang lebih penting, kata Aries, dalam urusan uji coba Program MBG adalah dapur sebagai syarat utama karena berkaitan dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Kami di Batu yang harus disiapkan 11 dapur, belum terbentuk sama sekali. Jadi memang belum siap Batu untuk Program MBG,” katanya.
Aries mengemukakan evaluasi Program MBG juga menyasar ke jenjang SLB karena tidak semua siswa bisa menikmati program ini, karena beberapa alasan. Salah satunya menjalankan program diet dan menu yang tidak sesuai untuk kesehatan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
“Yang penting Program MBG tetap berjalan. Kita coba nanti hasil evaluasinya, jika banyak yang tidak cocok. Kita perbaiki sistemnya,” kata Aries.
Dengan adanya Program MBG, diharapkan siswa dapat menerima asupan gizi yang cukup untuk mendukung proses belajar mengajar yang lebih efektif dan meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Timur.
(abi)