Probolinggo – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Probolinggo mulai memetakan titik-titik rawan yang berpotensi menimbulkan masalah selama proses pemungutan suara. Langkah ini untuk mengantisipasi segala bentuk kecurangan dan menjaga agar Pilkada berjalan lancar dan tertib.
Ketua Bawaslu Probolinggo, Yonki Hendriyanto mengatakan, pemetaan kerawanan Pilkada ini berdasar pada informasi Pemilu 2024. Ada empat isu utama menjadi fokus pengawasan saat Pilkada nanti. Diantaranya, netralitas ASN, TNI, dan Polri, praktik money politic yang sering terjadi di masyarakat, black campaign atau kampanye hitam dan terakhir fanatisme pendukung pasangan calon (Paslon).
Sebagai langkah konkret, Bawaslu Probolinggo telah menyiapkan berbagai strategi pengawasan di titik-titik yang di anggap rawan. Mereka akan menempatkan petugas pengawas tambahan di beberapa lokasi untuk memastikan proses pemungutan suara berjalan sesuai aturan. Selain itu, Bawaslu juga akan bekerja sama dengan aparat keamanan setempat untuk menjaga situasi tetap kondusif selama Pilkada berlangsung.
“Kami melibatkan berbagai macam organisasi, termasuk mahasiswa yang menjadi ujung tombak dengan ideologi yang tinggi. Sehingga nantinya pengawasan terhadap empat point’ utama itu benar-benar maksimal,” ungkap Yonki.
Selain itu, Bawaslu Probolinggo juga akan memperketat pengawasan terhadap kemungkinan pelanggaran, seperti politik uang, kampanye hitam, dan intimidasi pemilih. Mereka sudah membentuk tim khusus yang akan bergerak cepat jika terjadi indikasi pelanggaran. “Kami ingin memastikan bahwa setiap laporan yang masuk akan di tindaklanjuti dengan cepat dan tepat. Tidak ada toleransi bagi siapa pun yang mencoba merusak proses demokrasi ini,” tegas Yonki.
Dengan langkah-langkah ini, Bawaslu Probolinggo berharap Pilkada mendatang dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan demokratis. Mereka berkomitmen untuk menjaga integritas dan kredibilitas pemilihan ini sehingga hasilnya benar-benar mencerminkan suara rakyat.
(abi)