Jatim.News — Kelompok KKN UMD 270 Universitas Jember telah melaksanakan Kegiatan Penyuluhan KB di 7 Posyandu Desa Karangsari. Dalam upaya pencegahan stunting, strategi yang dapat dilakukan ialah penyuluhan Keluarga Berencana (KB), Kamis (15/8/2024).
Stunting, atau gangguan pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi kronis, telah menjadi isu kesehatan yang signifikan di banyak daerah. Penyuluhan KB menjadi salah satu strategi utama untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga.
“Berdasarkan informasi yang didapatkan, terdapat salah satu akar masalah daripada sebelum kehamilan selain pada asupan pada gizi anak kurang, sebelum permasalahan itu terjadi penyebab terbesarnya itu pada masalah sosio-ekonomi,” ujar Ilmizab Haq, penanggung awab kegiatan penyuluhan alat kontrasepsi Keluarga Berencana (KB).
Dari sosial yang kurang dari pengetahuan terkait kehamilan isalkan menyiapkan kehamilan yang baik, gizi anak serta dari segi ekonominya. Orang tua belum dapat mencukupi gizi yang cukup untuk anaknya sehingga diperlukan persiapan yang matang dari orang tua untuk melakukan program kehamilan,” tambahnya.
Kelompok 270 Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMD 270 Universitas Jember melakukan penyuluhan mengenai KB di setiap kegiatan Posyandu meliputi Posyandu Cemara (6/8), Posyandu Asoka (7/8), Posyandu Asparaga (8/8), Posyandu Kamboja (12/8), Posyandu Puspasari (13/8), Posyandu Lavenda (14/8) dan Posyandu Sakura (15/8).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang komprehensif mengenai metode kontrasepsi, manfaatnya, serta dampaknya terhadap kesehatan ibu dan anak.
“Dengan memberikan konsultasi dan penyuluhan kapada orang tua untuk melakukan keluarga berencana atau menggunakan alat kontrasepsi, sehingga harapannya nanti orang tua bisa lebih siap saat sudah ingin melakukan program kehamilan” ujar ilmizab Haq.
Program ini juga mencakup sesi tanya jawab dan konsultasi pribadi, di mana dalam hal ini masyarakat dapat mendalami informasi lebih lanjut mengenai efek samping, manfaat dan cara penggunaan masing-masing metode kontrasepsi.
Dengan pendekatan yang inklusif ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pilihan yang tersedia dan memilih yang paling sesuai. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya KB dan perencanaan keluarga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan anak. (*)