Jatim.news – Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD) di Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu program infrastruktur prioritas yang penting untuk dilanjutkan. Hal ini di sampaikan dalam kunjungannya ke Kediri pada 22 November 2024.
Menurut Dody, IJD memudahkan konektivitas dan mendukung sentra produksi pertanian, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ia menambahkan bahwa masih banyak sentra produksi yang kesulitan mencapai kota terdekat, menyebabkan harga produk turun dan petani tidak mendapatkan keuntungan yang layak.
Keberlanjutan pembangunan IJD juga sejalan dengan tujuan utama Presiden Prabowo Subianto, yaitu kemakmuran rakyat melalui program Asta Cita, terutama di bidang ketahanan pangan. Dody menyatakan akan melaporkan rencana keberlanjutan IJD kepada Presiden setelah kembali dari luar negeri.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Gunadi Antariksa, menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan IJD adalah meningkatkan kemantapan jalan daerah di seluruh Indonesia, termasuk di Jawa Timur. Pada tahun anggaran 2023, terdapat 35 ruas jalan sepanjang 275,5 kilometer yang tersebar di 22 kabupaten di Jawa Timur, dengan total anggaran sebesar Rp925,5 miliar. Sementara itu, pada tahun anggaran 2024, terdapat 15 ruas jalan sepanjang 51 kilometer dengan anggaran Rp289,5 miliar yang tersebar di 19 kabupaten/kota.
“Di Provinsi Jawa Timur, kemantapan jalan nasional sepanjang 2.259 kilometer adalah 96 persen. Sementara, jalan provinsi sepanjang 1.671 kilometer, kemantapannya 86 persen. Dan untuk jalan kabupaten/kota sepanjang 35.499 kilometer, kemantapannya 74 persen,” kata Gunadi.
Gunadi menambahkan, pengusulan ruas IJD yang akan ditangani dilakukan oleh Kementerian PU bersama dengan DPR RI.
“Dengan adanya pembangunan IJD, kondisi jalan sekarang semakin bagus. Kemudian, pengiriman hasil-hasil bumi dan pertanian ke pasar induk juga lancar. Jalur pendidikan juga semakin baik. ” kata Febriansyah, Salah satu masyarakat yang tinggal di area Jembatan Jongbiru.
(abi)