Jatim.news – Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan letusan yang mencapai ketinggian 500 meter di atas puncak pada Kamis pagi, 9 Januari 2025. Letusan ini terjadi pada pukul 07.28 WIB dan menghasilkan kolom abu vulkanik berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal yang mengarah ke utara dan timur laut.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, melaporkan bahwa erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 115 detik. Sebelumnya, Gunung Semeru juga mengalami dua kali erupsi pada dini hari, masing-masing pada pukul 01.19 WIB dan 02.17 WIB, yang juga terekam di seismograf.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memberikan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat untuk tetap waspada. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi). Selain itu, masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
PVMBG juga mengingatkan masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. Masyarakat di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru, seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, juga di imbau untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan.
Dengan adanya letusan ini, masyarakat di sekitar Gunung Semeru di harapkan tetap waspada dan mematuhi rekomendasi dari PVMBG untuk menghindari risiko yang lebih besar.
(abi)