Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya mengumumkan langkah strategis untuk meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui keterlibatan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan bahwa Pemkot Surabaya bersama DPRD telah menyiapkan anggaran sekitar Rp1,1 triliun untuk mendukung program tersebut.
“Yang saya harapkan adalah ketika kita memberikan bantuan Rp1,1 triliun, saya berharap yang bergerak juga UMKM Kota Surabaya. Karena apa ini menggerakkan ekonomi, jadi bukan lagi pengusaha-pengusaha besar tapi itu untuk UMKM-UMKM,” katanya.
Eri Cahyadi menegaskan bahwa anggaran ini di harapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan ekonomi UMKM di Surabaya. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya banyak UMKM di bidang makanan dan minuman yang terlibat dalam program permakanan lansia, namun karena kebijakan baru dari pemerintah pusat, program tersebut kemudian di alihkan.
Pemkot Surabaya memastikan bahwa UMKM setempat dapat terdaftar di Badan Gizi Nasional (BGN) agar dapat terlibat dalam pelaksanaan program MBG. Hal ini dilakukan agar manfaat program tidak dirasakan oleh pihak luar, melainkan oleh UMKM setempat. Dengan adanya program MBG, di harapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM Surabaya sekaligus mendukung visi nasional dalam mengurangi kemiskinan.
Menurutnya, pemberdayaan UMKM merupakan salah satu langkah konkret yang sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto. “Pak Presiden juga memiliki delapan program prioritas, salah satunya adalah pengentasan kemiskinan. Nah, untuk mengurangi kemiskinan adalah dengan menggerakkan UMKM-UMKM yang ada di masing-masing wilayah,” tuturnya.
Eri Cahyadi juga menanggapi keluhan beberapa UMKM yang mengelola kantin sekolah akibat sepinya pelanggan karena program MBG. Ia memastikan bahwa pihaknya akan mengevaluasi situasi tersebut dan mengupayakan agar UMKM yang mengelola kantin sekolah dapat menjadi bagian dari penyedia makanan di program ini.
(abi)