Jatim.news – DPRD Jawa Timur menginisiasi program Gemar Menabung di Bank Perekonomian Rakyat (BPR) untuk meningkatkan literasi keuangan dan kesejahteraan masyarakat. Program ini tertuju bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Jawa Timur. Ketua Komisi C DPRD Jatim, Adam Rusydi, menyatakan bahwa program ini di harapkan dapat menanamkan budaya menabung sejak dini dan mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Program Gemar Menabung ini akan melibatkan kerja sama antara BPR Jatim, Dinas Pendidikan, dan Kementerian Agama Jawa Timur. Selain menanamkan kebiasaan menabung, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui kontribusi BPR Jatim dalam menggerakkan perekonomian daerah.
DPRD Jatim bersama pihak terkait kini tengah menyiapkan mekanisme dan regulasi agar program tersebut dapat segera di realisasikan. Menurut portal data pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, jumlah siswa SMA aktif di Jatim mencapai 938.682 orang dan siswa SMK/sederajat sebanyak 783.366 orang.
Lanjutnya, inovasi dalam pengelolaan BPR Jatim menjadi hal penting untuk memperkuat peran sektor perbankan tersebut dalam mendukung perekonomian, khususnya UMKM di wilayah setempat. Menurut Adam, bank perekonomian memiliki segmen pasar tersendiri, khususnya bagi UMKM dan kelompok usaha kecil. Oleh karena itu, diperlukan terobosan guna memanfaatkan captive market yang dimiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, yakin BPR Jawa Timur dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Menurutnya, PT BPR Jatim (Perseroda) berpotensi menjadi instrumen penting dalam pembiayaan sektor UMKM di Jawa Timur dengan cara yang lebih efektif dan efisien, sekaligus meningkatkan pendapatan daerah.
Dengan adanya program ini, di harapkan siswa-siswi SMA dan SMK dapat lebih melek finansial dan memahami pentingnya pengelolaan keuangan secara mandiri. DPRD Jatim optimistis bahwa program ini akan memberikan dampak positif bagi sektor keuangan daerah dan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM.
(abi)