Kediri – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri menyelenggarakan Gus Dur Memorial Lecture pada Selasa (10/9/2024), dengan fokus utama pada moderasi beragama dan keadilan gender. Acara tersebut di adakan di Home Theatre Gedung Perpustakaan IAIN Kediri dan bekerjasama dengan Sekretariat Nasional Jaringan Gusdurian.
Gus Dur Memorial Lecture menghadirkan Husein Muhammad sebagai sahabat Gus Dur dan Inisiator Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI). Sebanyak 200 peserta hadir dari kalangan akademisi, mahasiswa, organisasi masyarakat dan komunitas lintas iman.
Rektor IAIN Kediri, Wahidul Anam mengatakan gagasan-gagasan Gus Dur tentang hidup berdampingan di masyarakat multikultural selalu relevan hingga saat ini. Bahkan, sambung Wahid, bisa menjadi formulasi solusi untuk menghadapi tantangan terkini.
Ketua Moderasi Beragama IAIN Kediri, Taufik Alamin menambahkan sebagai bagian dari kontribusi kampus pada masyarakat, pihaknya selama ini berupaya menggandeng stakeholder terkait untuk melakukan kegiatan bersama FKUB, organisasi masyarakat dan instansi pemerintah terutama yang berkaitan dengan moderasi beragama.
Koordinator Sekretariat Jaringan Gusdurian, Jay Ahmad menjelaskan Gus Dur Memorial Lecture di gelar sebagai salah satu wadah untuk mengenang, mengingat, mengambil dan menyebarkan gagasan yang di perjuangkan Gus Dur. Khusus untuk mahasiswa, Jay mengajak untuk belajar banyak dari kiprah dan kontribusi Gus Dur untuk keberagaman Indonesia.
Acara ini juga mencakup sesi tanya jawab dan diskusi panel yang melibatkan peserta dari berbagai latar belakang.
juga mendapat sambutan positif dari peserta, yang merasa terinspirasi dan mendapatkan banyak wawasan baru.
(abi)