Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus berupaya mengentaskan kemiskinan melalui berbagai program, salah satunya adalah program padat karya. Program ini di luncurkan pada awal tahun 2024 dan telah menyasar 2.400 warga prasejahtera yang terdaftar dalam data kemiskinan Pemkab Banyuwangi.
Program ini di jalankan dengan melakukan intervensi kepada warga miskin yang masuk di database UGD Kemiskinan Banyuwangi. Dari data tersebut, warga pra sejahtera yang masih produktif, di libatkan dalam program padat karya lewat Dinas PU Pengairan.
kegiatan pemeliharaan saluran irigasi melalui kegiatan normalisasi yang tersebar di seluruh Banyuwangi. Pengerjaan di lakukan secara gotong royong, yang tidak hanya membantu pembangunan infrastruktur tetapi juga membuka lapangan kerja bagi warga miskin.
Menurut Pj Sekretaris Daerah Banyuwangi, Guntur Priambodo, program ini di harapkan dapat meningkatkan perekonomian arus bawah, produktivitas pertanian, dan kesejahteraan petani di Banyuwangi. “Lewat instrumen ini, tidak hanya program pembangunan yang berjalan, tapi juga berdampak terhadap terbukanya lapangan kerja bagi warga miskin,” ujarnya.
Selain program padat karya, Pemkab Banyuwangi juga menggelar program bantuan kepada pelaku usaha mikro, seperti bantuan alat usaha hingga bantuan permodalan. Berkat berbagai upaya ini, angka kemiskinan di Banyuwangi turun menjadi 6,54 persen pada tahun 2024, dari 7,34 persen pada tahun sebelumnya. Angka kemiskinan ekstrem juga turun menjadi 0,29 persen, lebih rendah dibandingkan tingkat nasional dan provinsi.
Pemkab Banyuwangi berkomitmen untuk terus menggulirkan berbagai program pengentasan kemiskinan agar rakyat Banyuwangi benar-benar sejahtera. “Kami berkomitmen memastikan berbagai program pengentasan kemiskinan terus berjalan,” tambah Guntur.
(abi)