Surabaya – Universitas Airlangga (UNAIR) resmi membuka European Union (EU) Centre pertama di Indonesia pada 21 November 2024. Peresmian ini tertandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Rektor UNAIR, Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE, MT, Ak, dan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, HE Denis Chaibi, di gedung ASEEC Tower lantai 12, Kampus B UNAIR.
“Pada Dies Natalis ke-70 di Bulan November ini, Unair dengan bangga menjadi tuan rumah untuk European Centre pertama yang ada di Indonesia,” ungkap Nasih.
EU Centre ini di dirikan sebagai sarana kolaborasi akademik dan memperdalam pemahaman tentang institusi, kebijakan, dan nilai-nilai Uni Eropa. Rektor UNAIR, Prof. Nasih, mengungkapkan kebanggaannya atas pendirian EU Centre ini, yang sejalan dengan visi UNAIR untuk meningkatkan keterlibatan global dan membuka peluang bagi akademisi baru.
Sebagai bagian dari peresmian, di adakan seminar dan informasi mengenai peluang penelitian bersama EURAXESS dan program beasiswa Erasmus+. Selain itu, terdapat pertunjukan budaya yang menyoroti kekayaan tradisi Indonesia dan Eropa.
Selain itu, EU Centre juga membuka akses publikasi dan materi serta informasi mengenai pertukaran akademik dan budaya di Indonesia.
EU Centre di UNAIR berkomitmen untuk menyediakan sumber daya yang bermanfaat bagi mahasiswa, akademisi, dan masyarakat luas mengenai Uni Eropa. Program rutin yang akan tercanangkan oleh EU Centre ini meliputi sesi kuliah, diskusi, seminar, lokakarya, perlombaan, dan festival budaya.
Saat ini Unair telah memiliki 57 perjanjian kerja sama dengan 45 institusi pendidikan di 20 negara anggota Uni Eropa. “Melalui EU Centre, kami harap dapat memperkuat kolaborasi dengan Uni Eropa, negara anggota Uni Eropa lainnya, dan berbagai universitas yang ada di Eropa,” kata Nasih.
Sementara itu Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi mengatakan bahwa Indonesia dan Uni Eropa memiliki ambisi yang sama untuk mewujudkan perdamaian dan pembangunan yang berkelanjutan di tengah keberagaman yang ada.
(abi)