Lamongan – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Lamongan (Unisla) berhasil menciptakan karya batik unik yang mendapatkan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Karya batik ini merupakan hasil kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam mengembangkan motif-motif batik yang khas dan memiliki nilai seni tinggi.
Desain-desain batik tersebut dipamerkan dalam sebuah pagelaran seni budaya yang menjadi puncak kegiatan perkuliahan SBK. Acara ini mengusung tema “Gumelaring Budaya, Ngrumat Jati Diri Bangsa”, sebuah tema yang mencerminkan semangat pelestarian budaya bangsa. Dalam acara tersebut, mahasiswa juga menampilkan berbagai pertunjukan seni seperti teater Roro Jonggrang, tari daerah, dan lagu-lagu tradisional dari berbagai wilayah Indonesia.
Karya batik ini diciptakan melalui proses kreatif yang melibatkan penelitian dan pengembangan motif-motif batik tradisional yang dikombinasikan dengan sentuhan modern. Mahasiswa PGMI Unisla berkolaborasi dengan pengrajin batik lokal untuk menghasilkan karya yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam.
Perlindungan HKI diberikan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia sebagai bentuk apresiasi terhadap karya intelektual yang dihasilkan oleh mahasiswa. Dengan adanya perlindungan ini, karya batik unik tersebut diakui secara hukum dan mendapatkan hak eksklusif atas penggunaan motif-motif yang telah diciptakan.
Perlindungan HKI ini memberikan berbagai manfaat, antara lain mencegah terjadinya plagiarisme dan pemalsuan karya, serta memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan usaha di bidang batik. Selain itu, perlindungan ini juga menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berinovasi dalam bidang seni dan budaya.
Dengan adanya perlindungan HKI, diharapkan karya batik unik ini dapat dikenal lebih luas dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan industri batik di Indonesia. “Kami berharap karya ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus melestarikan dan mengembangkan warisan budaya bangsa,” ujar salah satu mahasiswa PGMI Unisla.
“Karya ini membuktikan bahwa mahasiswa PGMI Unisla memiliki potensi besar dalam mengembangkan seni budaya dan keterampilan. Kami bangga dengan prestasi ini dan berharap karya-karya seperti ini terus berkembang,” ujar Ummu Khairiyah, dosen pengampu mata kuliah SBK, menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian para mahasiswa.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan karya batik unik dari mahasiswa PGMI Unisla dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
(abi)