Jatim.news – Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU) mengundang Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, untuk memberikan pengarahan pada Kongres XVIII Muslimat NU yang akan digelar pada 11-16 Februari 2025 di Surabaya. Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan bahwa kehadiran KH Yahya akan menjadi semangat dan motivasi bagi seluruh peserta yang hadir.
“Kami sangat berharap kehadiran Ketua Umum PBNU pada pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU. Kehadiran beliau akan menjadi semangat dan motivasi bagi seluruh peserta yang hadir. Kami juga memohon beliau berkenan memberikan pengarahan di pleno kedua malam harinya,” ujar Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan diterima di Surabaya, Kamis.
Kongres ini akan dihadiri oleh pimpinan Muslimat NU dari 532 cabang di seluruh Indonesia, 37 pengurus wilayah setingkat provinsi, serta 11 pimpinan cabang istimewa yang ada di luar negeri. Selain itu, Presiden Prabowo Subianto juga dijadwalkan hadir untuk membuka kongres ini.
Adapun perangkat dimaksud yaitu Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU (YKMNU) yang berdiri sejak 1953 untuk mengelola klinik, rumah sakit dan panti asuhan Muslimat NU, Yayasan Pendidikan Muslimat NU (YPM NU) yang mengelola lembaga PAUD, TK, RA, TPQ, serta balai latihan ketrampilan serta pesantren mahasiswa.
Yayasan Haji Muslimat NU (YHM NU) yang mengelola KBIH, Yayasan Himpunan Daiyah Majelis Ta’lim Muslimat NU (HIDMAT) yang mengelola Majelis Ta’lim dan forum hafidhoh serta Koperasi An Nisa’ Muslimat NU.
Dalam kongres ini, akan ada peluncuran dua program nasional, yaitu Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem) dan Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan). Program Mustika Darling mencanangkan adanya satgas sadar lingkungan yang mengedukasi masyarakat agar setiap kegiatan Muslimat NU tidak meninggalkan sampah. Sementara itu, program Mustika Mesem adalah pemberian rantangan pada masyarakat miskin ekstrem.
KH Yahya Cholil Staquf menyambut baik undangan tersebut dan menyampaikan dukungannya terhadap Muslimat NU sebagai salah satu badan otonom ormas yang memiliki peran strategis dalam penguatan keluarga dan pemberdayaan perempuan. Kongres ini diharapkan menjadi momentum penting bagi Muslimat NU untuk merumuskan langkah-langkah strategis ke depan.
“Kongres ini adalah momentum penting bagi Muslimat NU untuk merumuskan langkah-langkah strategis ke depan. Kami memberikan dukungan penuh untuk suksesnya acara ini,” ujar KH Yahya. Selain agenda utama, kongres ini juga akan diisi dengan sejumlah pleno, pemilihan ketua umum dan perumusan program kerja organisasi untuk lima tahun mendatang.
(abi)