Situbondo – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat 16 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada awal tahun 2025. Kasus-kasus ini tersebar di beberapa kecamatan dan terjadi pada periode 1-22 Januari 2025.
Kepala Dinkes Kabupaten Situbondo, Sandy Hendrayono, menyatakan bahwa jumlah kasus DBD pada awal tahun ini menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 33 kasus. Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama selama musim hujan.
Ia menjelaskan siklus DBD muncul pada saat musim hujan karena banyak genangan air dari sisa air hujan yang berpotensi bertelur dan berkembang biak.
Dinkes Situbondo terus mengimbau masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti menguras, mengubur, dan menutup tempat penampungan air, serta menggunakan larvasida atau Abate.
Ia menambahkan selama ini petugas Dinas Kesehatan hingga puskesmas melakukan langkah kewaspadaan demam berdarah dan seluruh puskesmas wajib melaksanakan kegiatan promotif atau edukasi siaran keliling terkait kewaspadaan DBD, termasuk melakukan penyebaran Abate dan melaporkan segera bila ada pasien terduga DBD.
“Kami dari Dinas kesehatan juga telah menyiapkan ketersediaan logistik, meliputi larvasida atau Abate, insektisida, dan reagen pemeriksaan DBD dalam jumlah cukup,” kata Sandy.
Dengan upaya ini, diharapkan jumlah kasus DBD di Situbondo dapat terus menurun dan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
(abi)