Jatim.news – DPRD Jawa Timur menyetujui alokasi anggaran sebesar Rp25 miliar untuk penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah tersebut. Anggaran ini dialokasikan kepada Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Timur untuk mendukung berbagai program penanganan PMK, termasuk pengadaan obat-obatan, vitamin, pendampingan peternak, serta vaksinasi bagi ternak yang terdampak.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jatim, Muhammad Ashari, menyatakan bahwa meskipun Disnak Jatim awalnya mengusulkan anggaran sebesar Rp150 miliar, jumlah tersebut belum dapat disetujui sepenuhnya. DPRD Jatim menyetujui Rp25 miliar sesuai dengan kebutuhan yang dapat dipenuhi saat ini.
Penyakit Mulut dan Kuku sempat merebak di Jawa Timur dan berdampak signifikan pada sektor peternakan, sehingga pemerintah daerah terus berupaya melakukan pengendalian melalui berbagai langkah strategis.
Sebelumnya, penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono, menyatakan anggaran sebesar Rp25 miliar itu untuk membeli 320 dosis vaksin PMK. “Itu untuk beli vaksin semuanya. Sebanyak 320 ribu, disamping 1,7 juta yang dari Kementerian Pertanian,” ujar Adhy Karyono.
Sementara, Pemprov Jatim melalui Disnak sudah mendistribusikan 25 ribu dosis vaksin. Sementara terkait kerja sama soal vaksin PMK dengan Unair, Adhy memberi sinyal positif. Kesempatan tersebut akan dibuka lebar. Terlebih jika pihak Unair menawarkan vaksin yang lebih baik. Sedianya Unair sendiri telah meluncurkan vaksin PMK ini pada November lalu, yang bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia untuk diproduksi.
Ashari menegaskan bahwa pengalokasian anggaran ini diharapkan dapat mengurangi dampak PMK terhadap sektor peternakan serta mempercepat pemulihan ekonomi para peternak. Dengan dukungan anggaran ini, diharapkan peternak dapat kembali berproduksi secara aman, sementara tenaga kesehatan hewan bisa lebih maksimal dalam melakukan pencegahan dan penanganan PMK.
(abi)