Madiun – Bencana banjir bandang menerjang Dusun Josaren, Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Banjir ini mengakibatkan 135 rumah warga terendam air bercampur lumpur dan batu, serta menyebabkan jembatan desa putus dan 10 kepala keluarga terisolasi.
Kepala Dusun Josaren, Bonadi, menjelaskan bahwa banjir bandang terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan lereng Gunung Wilis di Kecamatan Gemarang dan Saradan. Air sungai dari Gemarang meluap cepat dan membawa material lumpur serta batu yang menerjang rumah warga.
“Selepas magrib, air sungai dari Gemarang langsung meluap cepat membawa material lumpur dan batu menerjang rumah warga di Saradan. Akibatnya jembatan desa putus, 10 KK terisolasi, dan seratusan rumah warga terdampak, bahkan beberapa di antaranya jebol, karena hantaman air deras dan material batu serta lumpur,” ujarnya kepada wartawan.
Menurutnya, bencana banjir bandang tersebut merupakan air kiriman dari sungai di wilayah Kecamatan Gemarang, setelah hujan deras selama beberapa hari terakhir. Air sungai bercampur lumpur tiba-tiba menerjang kawasan tersebut dan masuk ke rumah warga dengan ketebalan sekitar 10 sentimeter.
Beruntung saat kejadian, sebagian warga yang rumahnya dekat dengan sungai sudah mengungsi ke tempat yang aman. Warga sebelumnya telah mendapat informasi, jika debit air sungai daerah hulu dataran tinggi di wilayah Gemarang sudah tinggi dan rawan banjir di daerah hilir.
Karena derasnya air, perabotan rumah tangga milik warga banyak yang hanyut, hancur, bahkan ternak sapi juga hanyut terbawa banjir bandang.
Dinas Sosial Kabupaten Madiun telah siaga dengan dapur umum sejak Selasa malam, sehingga Rabu pagi dan siang bisa menyediakan makanan bagi warga terdampak. Pihak berwenang terus melakukan koordinasi dengan tim Tagana Kabupaten Madiun, BPBD, Dinsos, serta Polsek dan Koramil setempat untuk mendata warga yang terdampak dan memberikan bantuan darurat.
(abi)