Gresik – Sebanyak 82 warga Sidayu, Gresik, Jawa Timur, menjadi korban arisan bodong yang di kelola oleh seorang perempuan berinisial RW (35), warga Wadeng, Kecamatan Sidayu. Total kerugian yang dialami para korban mencapai Rp 1,7 miliar.
Sebanyak 13 orang asal Desa Wadeng, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik mendatangi Mapolres Gresik. Mereka melaporkan seorang admin arisan bodong berinisial RW yang tak lain tetangganya sendiri.
Para korban melaporkan RW ke Mapolres Gresik setelah mediasi yang di lakukan tidak membuahkan hasil. Mereka mengungkapkan bahwa RW tidak menunjukkan itikad baik untuk mengembalikan uang yang telah terkumpulkan. Modus penipuan yang RW lakukan adalah dengan memanipulasi arisan sehingga para peserta tidak pernah mendapatkan giliran undian.
Salah satu korban, Muhammad Cholid, mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 30.825.000. Ia menjelaskan bahwa setiap slot arisan seharga Rp 150.000, dengan pembayaran di lakukan seminggu sekali secara tunai dan melalui transfer ke rekening RW. Namun, hingga saat ini, para korban tidak pernah menerima hasil dari arisan tersebut.
Nikmaroh, salah satu korban lainnya menyampaikan, bahwa arisan di mulai sejak tahun 2021, total ada 141 peserta yang ikut, di tambah satu orang admin (terlapor, Red). Setiap satu minggu sekali peserta harus membayar Rp 150.000.
Sehingga, total yang satu peserta dapatkan dalam setiap pengundian sebesar Rp 21.150.000. Berdasarkan jadwal, pada pertengahan Juli 2024 arisan tersebut sudah selesai.
Sayangnya dari 141 peserta, sebanyak 82 orang belum mendapatkan jatah arisan yang terjanjikan. Mereka pun akhirnya menuntut kepada terlapor agar membayar uang arisan tersebut.
Kasus ini telah terlaporkan ke Satreskrim Polres Gresik dengan nomor laporan LPM/738.Satreskrim/XI/2024/SPKT/POLRES GRESIK. Para korban berharap agar pihak berwenang dapat segera menindaklanjuti laporan ini dan memberikan keadilan bagi mereka.
(abi)