Malang – Universitas Negeri Malang (UM) dan University of Malaya (UM) Malaysia telah menjalin kolaborasi dalam penelitian pengembangan baterai sodium-ion all-solid-state. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan baterai yang lebih aman, ramah lingkungan, dan berbiaya rendah di bandingkan baterai lithium-ion konvensional.
Baterai all-solid-state memiliki banyak keunggulan di bandingkan baterai konvensional yang menggunakan elektrolit cair. Salah satu keunggulan utamanya adalah keamanannya yang lebih tinggi karena tidak mudah terbakar. Selain itu, baterai ini memiliki potensi untuk meningkatkan kepadatan energi, memungkinkan penyimpanan daya yang lebih besar dalam ukuran yang lebih kecil.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari program matching fund yang memungkinkan kedua institusi untuk menggabungkan keahlian dan sumber daya mereka. Universitas Negeri Malang berfokus pada sintesis dan pengembangan material anoda berbasis logam transisi seperti MoS2 dan W2C, sementara University of Malaya menyediakan fasilitas karakterisasi dan pengujian elektrokimia untuk mengevaluasi performa baterai.
Penelitian ini telah berlangsung selama tujuh bulan dan di harapkan menghasilkan prototipe baterai sodium-ion bertipe coin cell. Hasil riset ini akan di publikasikan di jurnal-jurnal internasional untuk menjadi referensi bagi peneliti di seluruh dunia.
Melalui kolaborasi ini, kedua universitas berkomitmen untuk mendukung penelitian inovatif yang berdampak besar bagi masa depan energi berkelanjutan. Dengan potensi besar dari baterai sodium-ion, kolaborasi ini di harapkan dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional dan membuka jalan bagi teknologi penyimpanan energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Selain itu, kolaborasi ini juga memberikan peluang bagi dosen dan mahasiswa dari kedua universitas untuk terlibat dalam riset, sehingga di harapkan muncul peneliti-peneliti muda yang siap bersaing di kancah global. Program ini di ketuai oleh Dr. Herlin Pujiarti, M.Si., dengan anggota Prof. Markus Diantoro, M.Si., Dra. Chusnana Insjaf Yogihati, M.Si, serta mitra riset international Assoc. Prof. Dr. Goh Boon Tong. Dua mahasiswa yaitu Tansya Trisnatika Dewi dan Avinly Muhammad Najib Abdullah juga turut berpartisipasi dalam tim ini.
(abi)