Insiden Lempar Batu ke Mobil Gus Mujib, Pasuruan Masuk Zona Merah Pilkada

Wakaopsda Mantap Praja Semeru Polda Jatim Kombes Pol Suryo Sudarmadi saat berikan keterangan.
Wakaopsda Mantap Praja Semeru Polda Jatim Kombes Pol Suryo Sudarmadi saat berikan keterangan.

Pasuruan – Ketegangan politik di Pasuruan memanas setelah insiden pelemparan batu terhadap mobil Bacawabup Gus Mujib. Insiden ini terjadi pada Selasa (3/9/2024) malam, saat Gus Mujib hendak pulang dari pengajian di wilayah Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, sekitar pukul 23.00 WIB. Saat melintas di jalan raya Kejayan, tepatnya di Desa Gambirkuning. Kejadian tersebut menambah kekhawatiran terkait potensi kekerasan selama masa Pilkada, sehingga membuat Pasuruan masuk ke dalam zona merah Pilkada 2024.

Menurut keterangan, tiba-tiba dua orang berboncengan motor yang melaju dari arah berlawanan melempar batu ke arah mobil. Akibat kejadian ini, kaca depan mobil Kijang Innova Venture N506 Z yang ditumpangi KH Mujib Imron pecah. Beruntung, bacabup yang akrab disapa Gus Mujib selamat dari kejadian ini.

Komisioner KPU Jatim Insan Qoriawan mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan jajaran samping mulai dari Bawaslu dan kepolisian untuk memetakan daerah-daerah rawan. Namun di akui untuk penanganannya itu merupakan ramah dari Bawaslu dan polisi.

Bacaan Lainnya

Wakaopsda Mantap Praja Semeru 2024 Polda Jatim Kombes Pol Suryo Sudarmadi mengatakan, ada enam wilayah yang masuk kategori kerawanan keamanan di pilkada. Empat di antaranya berada di Pulau Madura, yakni Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

Pihaknya pun juga telah menyiapkan skema pengamanan kepada para calon kepala daerah ketika di tetapkan oleh KPU. Ada dua orang dari Polda Jatim dan empat orang pengawal pribadi (Walpri) untuk penjagaan melekat.

Insiden ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat Pasuruan, yang berharap agar Pilkada berjalan aman dan damai.

Dengan masuknya Pasuruan ke dalam zona merah Pilkada, aparat keamanan semakin memperketat pengawasan dan pengamanan di berbagai wilayah, terutama di sekitar lokasi kampanye para kandidat. Langkah ini di harapkan dapat mencegah terjadinya insiden serupa dan menjaga stabilitas selama proses Pilkada berlangsung.

(abi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *