APBN Kemenkeu Di Jatim Digunakan untuk Stabilisasi Harga dan Pengembangan Pendidikan

Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan konferensi pers mengenai APBN Regional Jatim di Surabaya, Selasa (24/12/2024). (ANTARA)
Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan konferensi pers mengenai APBN Regional Jatim di Surabaya, Selasa (24/12/2024). (ANTARA)

Jatim.news – Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur menyatakan bahwa belanja negara dalam APBN regional Jatim hingga November 2024 mencapai Rp122,3 triliun atau 88,71 persen dari pagu belanja negara di Jawa Timur. Anggaran ini di pergunakan untuk berbagai keperluan, termasuk stabilisasi harga pangan dan bantuan pendidikan.

Belanja kementerian/lembaga sebesar Rp45,27 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp77,03 triliun. Belanja barang terealisasi Rp17,64 triliun di gunakan untuk pemantapan ketersediaan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, serta penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024. Selain itu, belanja bantuan sosial terealisasi Rp121,8 miliar, terutama untuk peningkatan akses, mutu, relevansi, dan daya saing Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.

Untuk belanja kementerian/lembaga, di antaranya meliputi belanja pegawai yang terealisasi Rp21,64 triliun, di pengaruhi pembayaran tunjangan hari raya (THR), gaji ke-13, serta penyesuaian gaji dan tunjangan.

Bacaan Lainnya

Tak hanya belanja barang dan pegawai, belanja modal turut berperan dalam mendorong belanja negara mengingat realisasinya mencapai Rp5,87 triliun karena terpakai untuk bidang konektivitas dan sarana prasarana umum lainnya.

“Sementara dukungan APBN kepada APBD melalui transfer ke daerah per 30 November 2024 terealisasi sebesar Rp77,03 triliun atau tumbuh 7,23 persen karena di topang realisasi dana alokasi umum (DAU) Rp41,07 triliun dan dana alokasi khusus (DAK) nonfisik Rp14,23 triliun.” kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur I Sigit Danang Joyo dalam konferensi pers di Surabaya, Selasa.

Realisasi DAU naik 11,52 persen (yoy) karena memiliki specific grant pada bidang pendidikan, yaitu mendukung peningkatan kualitas layanan dasar, terutama penyediaan sarana prasarana dengan penerima terbanyak adalah Kabupaten Malang, Jember, dan Banyuwangi.

(abi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *