Trenggalek Dilanda Kekeringan, 11 Desa Terancam Krisis Air Bersih

Petugas BPBD Trenggalek saat mendistribusikan air bersih ke warga. (Foto: BPBD Trenggalek)
Petugas BPBD Trenggalek saat mendistribusikan air bersih ke warga. (Foto: BPBD Trenggalek)

TrenggalekKekeringan yang melanda Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, semakin parah. Saat ini, setidaknya 11 desa di wilayah tersebut mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau panjang yang berkepanjangan. Warga desa terpaksa mencari sumber air alternatif karena sumur-sumur mereka mengering.

Desa-desa yang paling terdampak meliputi dapun 11 desa di Trenggalek yang terdampak kekeringan yakni Desa Wonoanti, Ngulan Wetan, Pogalan, Gembleb, Terbis, Besuki, Ngrencak, Jatiperahu, Pucanganak, Ngares dan Pandean. Warga desa di wilayah ini harus berjalan jauh hingga beberapa kilometer untuk mendapatkan air dari sungai yang masih mengalir atau menggunakan mata air di pegunungan.

Sebelumnya terdapat 9 desa di 5 kecamatan krisis air bersih. Kini jumlah tersebut meningkat menjadi 11 desa di 7 kecamatan.

Bacaan Lainnya

Kepala BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Admono mengatakan, hal ini menunjukan kawasan yang terdampak kekeringan di Trenggalek semakin meluas.

Tim BPBD bersama pemerintah daerah sudah mulai mengirimkan bantuan berupa air bersih menggunakan truk tangki. Setiap hari, truk tangki berkapasitas 5.000 liter dikirimkan ke desa-desa yang mengalami kekurangan air. Meski begitu, kebutuhan air bersih masih belum terpenuhi sepenuhnya karena jumlah warga yang terdampak cukup besar.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah mengeluarkan imbauan kepada warga untuk menghemat penggunaan air dan menggunakan air bersih secara bijaksana. Selain itu, pemerintah juga mengoordinasikan langkah-langkah untuk mencari solusi jangka panjang dalam menghadapi kekeringan, termasuk pengeboran sumur baru dan pembuatan embung untuk menampung air hujan.

(abi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *