Banyuwangi – Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Arif Budimanta , mengungkapkan temuan terbaru terkait data kemiskinan ekstrem di Banyuwangi. Dalam kunjungannya ke daerah tersebut, Arif menyampaikan bahwa meskipun ada penurunan dalam tiga tahun terakhir, kemiskinan ekstrem lebih rendah di banding tingkat nasional maupun provinsi.
Hal ini sesuai dengan penjelasan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta saat di Banyuwangi. Dia menyebut, angka kemiskinan ekstrem di Banyuwangi pada 2024 sebesar 0,29 persen, Angka itu lebih rendah di banding dua tahun sebelumnya, yakni 0.43 persen pada 2023 dan 0,99 persen pada 2024.
Pada 2024, kemiskinan ekstrem di tingkat nasional sebesar 0,83 persen, sementara tingkat provinsi sebesar 0,66 persen.
“Ini menunjukkan ada kolaborasi dan sinergi, serta konvergensi program antara pemerintah kabupaten dan seluruh stakeholder,” kata Arif saat kegiatan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Banyuwangi, Jumat (28/9/2024).
Dalam kunjungannya, Arif juga berdialog dengan beberapa keluarga yang masih hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem. “Kami mendengar langsung keluhan dan harapan mereka. Ini menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk merancang program yang lebih efektif dan tepat sasaran,” jelasnya.
Pada salah satu sasaran program, Pemkab Banyuwangi memberi perlindungan sosial kepada warga melalui program Rantang Kasih. Yakni pemberian makanan siap saji bergizi kepada lansia setiap sehari. Di samping itu, PNM memperkuat program tersebut dengan pemberdayaan-pemberdayaan.
Masyarakat Banyuwangi menyambut baik temuan dan komitmen yang disampaikan oleh Stafsus Presiden. Mereka berharap upaya ini dapat membawa perubahan nyata dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
(abi)