Bojonegoro – Debat perdana Pilkada Bojonegoro yang di gelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bojonegoro pada Sabtu malam, 19 Oktober 2024, berakhir ricuh. Kericuhan ini di picu oleh ketidakpuasan pasangan calon nomor urut 01, Teguh Haryono-Farida Hidayati, terhadap format debat yang hanya di ikuti oleh calon wakil bupati.
Situasi memanas ketika Calon Wakil Bupati Farida Hidayati memanggil Calon Bupati Teguh Haryono untuk naik ke podium debat. Farida menegaskan bahwa pasangan calon adalah satu kesatuan dan tidak melanggar aturan. Namun, sesuai kesepakatan sebelumnya, debat ini hanya di peruntukkan bagi calon wakil bupati, yang di pegang oleh pasangan calon nomor urut 02, Setyo Wahono-Nurul Azizah.
“Saya tidak masalah sendiri di atas podium, meskipun Bu Farida di temani Pak Teguh, tapi asal yang bicara hanya Bu Farida karena konteksnya ini debat cawabup” kata Nurul Azizah.
Ketua KPU Bojonegoro, Robby Adi Perwira, beberapa kali menghentikan sementara debat untuk memberikan waktu berunding bagi kedua belah pihak. Namun, hingga satu jam setelah jadwal yang di tentukan, tidak ada titik temu, sehingga debat terpaksa di hentikan.
“Jika kegiatan debat ini di rasa merugikan sebelah pihak maka kami harap bisa melakukan keberatan ke saluran yang di sediakan (aduan ke DKPP) karena format ini sudah di sepakati sebelumnya. Saya mohon maaf kepada masyarakat Bojonegoro karena debat ini tidak bisa di lanjutkan,” ucap Robby.
Kericuhan ini menunjukkan pentingnya kesepakatan dan komunikasi yang jelas antara semua pihak yang terlibat dalam proses pemilihan, untuk memastikan jalannya debat yang tertib dan kondusif.
(abi)