OPINI, Jatim.News — Pelican Crossing adalah fasilitas penyeberangan pejalan kaki yang dikendalikan oleh lampu lalu lintas yang ditujukan untuk pejalan kaki dan kendaraan di persimpangan jalan. Sistem ini memungkinkan pejalan kaki untuk menyeberang jalan dengan aman dengan bantuan lampu lalu lintas dan penyeberangan khusus.
Namun, tentu saja sistem ini juga memiliki kekurangan dan tantangan tersendiri, seperti kemungkinan terjadinya kemacetan lalu lintas akibat penyeberangan pejalan kaki yang terlalu sering.
Salah satu kendala yang dihadapi penggunaan Pelican Crossing yaitu Pengendara yang acuh ketika digunakan. Pengendara sering tidak peduli dengan keselamatan pejalan kaki dan tidak berhenti ketika lampu hijau untuk pejalan kaki menyala.
Padahal, Pelican Crossing sebagai metode penyeberangan yang efektif dan aman baik untuk pejalan kaki, jika digunakan sesuai dengan kebutuhan. Namun, masih banyak yang tidak memahami cara menggunakan fasilitas ini dengan benar.
Pemerintah perlu melakukan penanganan terhadap kendala yang dihadapi dalam implementasi, terutama terkait dengan tingkat kesadaran dan kepatuhan pengendara.
Sistem pemerintahan perlu melakukan langkah-langkah lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pengendara dalam menggunakan pelican crossing guna meningkatkan keselamatan di jalan raya.
Pengendara harus memahami bahwa pelican crossing adalah fasilitas yang dirancang untuk memudahkan pejalan kaki menyeberang jalan raya dengan lebih aman. Dengan melakukan penanganan tersebut dapat meningkatkan efektivitas, pejalan kaki dapat menyeberang jalan raya dengan lebih aman dan nyaman, teratur dan juga dapat meningkatkan keselamatan pejalan kaki di kawasan tersebut.
Penulis : Felyta Ichayani Putri,Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Bisnis hukum dan Ilmu Sosial, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo