Jatim.news – Kelangkaan LPG 3 kg di Kota Kediri membuat para pedagang kaki lima (PKL) mengeluh karena kesulitan berjualan. Sejak beberapa minggu terakhir, tabung gas bersubsidi ini mulai sulit di temukan di pasaran, sehingga banyak pedagang yang terpaksa menghentikan usahanya sementara waktu.
Sejak awal September 2024, gas LPG 3 Kg atau gas LPG bersubsidi untuk masyarakat miskin “menghilang” di pasaran. Hilangnya LPG 3 Kg ini tidak hanya di keluhkan masyarakat Kota Kediri. Namun, kelangkaan LPG bersubsidi itu juga di rasakan masyarakat Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten/Kota Blitar, Kabupaten Jombang, Kabupaten Tulungagung, juga sebagian warga di Kota/Kabupaten Madiun.
Salah satu PKL di Kediri, Siti, mengaku sudah berhari-hari tidak bisa berjualan makanan karena tidak mendapatkan LPG 3 kg. “Biasanya saya bisa beli di pangkalan atau agen, tapi sekarang stoknya kosong. Kalau ada pun harganya naik, jadi semakin berat buat kami,” ungkapnya.
Kondisi ini juga di rasakan oleh banyak pedagang lain yang bergantung pada LPG 3 kg untuk memasak. Mereka mengeluhkan bahwa kelangkaan ini berdampak langsung pada pendapatan harian yang semakin menurun.
Pemerintah Kota Kediri, menyatakan bahwa mereka sedang berupaya berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk memastikan distribusi LPG 3 kg segera kembali normal. Namun, hingga saat ini, belum ada kepastian kapan pasokan akan stabil kembali.
Dengan kelangkaan ini, PKL berharap pemerintah bisa segera menemukan solusi agar mereka bisa kembali menjalankan usahanya tanpa hambatan. Mereka juga berharap ada pengawasan lebih ketat untuk mencegah penimbunan yang diduga menjadi salah satu penyebab langkanya LPG di pasaran.
(abi)