Optimalkan Penyerapan Beras dan Gabah, Bulog Gandeng TNI dan KTNA

Pertemuan antara Bulog dengan TNI di Surabaya ANTARA
Pertemuan antara Bulog dengan TNI di Surabaya ANTARA

Surabaya – Perum BULOG bersama TNI dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) menggelar sosialisasi pengadaan gabah dan beras dalam negeri di Gedung Graha Sativa Perum BULOG Kanwil Jatim, Surabaya. Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan informasi penting terkait pembelian gabah kering panen (GKP) di tingkat petani dengan harga Rp6.500/kg, sesuai keputusan terbaru Kepala Badan Pangan Nasional.

Wakil Direktur Utama Perum BULOG, Mayor Jenderal TNI (Purn.) Dr. Marga Taufiq, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting untuk memperkuat sinergi antara Perum BULOG dan TNI AD Kodam V Brawijaya. Ia berharap dapat mempercepat proses penyerapan hasil panen petani agar Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga dengan baik, serta menciptakan stabilitas pangan yang menguntungkan bagi masyarakat.

Salah satu langkah awal untuk mengoptimalkan serapan tersebut, Perum Bulog melakukan sosialisasi tentang pengadaan gabah dan beras dalam negeri untuk Tahun 2025 di Gedung Graha Sativa Perum Bulog Kanwil Jatim, Surabaya.

Bacaan Lainnya

Pangdam V/Brawijaya, Mayjend Rudy Saladin, menyambut baik pelibatan TNI AD dalam mendukung program ini dan menyatakan siap mendukung pelaksanaan pengadaan gabah dan beras tahun 2025 guna mendukung program swasembada pangan yang pemerintah pusat canangkan.

Selain itu, Brigjen TNI Heri Susanto menambahkan bahwa TNI AD selama ini terlibat aktif dalam pendampingan petani untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi padi. Melalui kegiatan ini, diharapkan Perum BULOG dapat menyerap hasil panen petani secara maksimal dan menjadikannya sebagai cadangan pangan pemerintah yang dapat menjamin ketahanan pangan nasional.

Sosialisasi ini juga memperkenalkan berbagai program penting seperti Rumah Pangan Kita (RPK) dan Program Mitra Tani, yang bertujuan untuk memfasilitasi petani dalam menjual hasil pertaniannya dengan harga yang wajar.

Dengan perubahan HPP yang lebih menguntungkan bagi petani, Bulog dan TNI berharap produksi padi di Indonesia pada 2025 akan meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

(abi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *