Magetan – Kericuhan pecah di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Magetan. Ratusan demonstran menggelar aksi protes yang berujung pada bentrokan dengan aparat keamanan. Polisi terpaksa menggunakan water canon untuk mengendalikan situasi yang semakin memanas.
Aksi unjuk rasa mulai pada pagi hari dengan massa yang datang dari berbagai kelompok. Mereka menyuarakan tuntutan terkait pelaksanaan pemilihan umum dan transparansi proses pemilihan. Namun, beberapa peserta demo mulai bertindak anarkis dengan merusak properti dan melemparkan benda-benda ke arah gedung KPU.
Polisi, yang awalnya mencoba mengatasi situasi dengan pendekatan persuasif, akhirnya terpaksa mengerahkan water canon untuk membubarkan kerumunan massa. Alat ini untuk menyemprotkan air bertekanan tinggi guna meredakan ketegangan dan mengusir demonstran dari area sekitar KPU.
Petugas keamanan juga menerapkan langkah-langkah pengamanan tambahan, termasuk penutupan akses jalan di sekitar lokasi aksi. Mereka bekerja keras untuk mengendalikan situasi dan memastikan bahwa tidak ada yang terluka parah atau terjebak dalam kericuhan.
Dalam konferensi pers setelah kejadian, pihak kepolisian menyatakan bahwa mereka bertindak sesuai dengan protokol keamanan untuk menjaga ketertiban umum. Mereka juga menegaskan bahwa penggunaan water canon merupakan langkah terakhir setelah upaya lain untuk meredakan situasi.
Itulah rangkaian Simulasi Pengamanan Kota (Sispamkota) Polres Magetan untuk mengamankan jalannya Pilkada 2024 di Magetan. Sispamkota itu tergelar di Mako Polres Magetan, Senin (19/08/2024). Sispamkota diawali Apel Operasi Mantap Praja Semeru 2024 dan Deklarasi Pemilu Damai.
Kepolisian Magetan berjanji akan menyelidiki setiap laporan tentang tindakan kekerasan selama kericuhan dan memastikan bahwa semua proses terlaksana secara adil. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menghindari aksi yang dapat memicu kerusuhan lebih lanjut.
Pemerintah setempat bersama pihak berwenang berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini secara damai dan menyelidiki setiap insiden yang terjadi selama aksi protes.
(abi)