Surabaya – Rencana peluncuran taksi air di Surabaya yang di jadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2025 mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) yang mengatakan bahwa hadirnya taksi air bisa menjadi hal yang sangat positif. Namun ada beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan.
Pemkot Surabaya tengah menggagas taksi air sebagai transportasi umum baru bagi masyarakat di Kota Pahlawan.
Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan MTI Djoko Setijowarno mengatakan penggunaan moda taksi air perlu mempertimbangkan sejumlah hal agar transportasi jenis ini bisa tetap bertahan.
Djoko menegaskan ketersediaan moda transportasi penunjang seperti bus dan feeder menurutnya harus benar-benar mudah di akses. Terutama dari wilayah pemukiman penduduk.
“Kelemahan di Indonesia kalau bangun public transport hanya di koridor utama, tidak pernah menyentuh ke perumahan. Itu yang menyebabkan orang males pakai angkutan umum, juga tentang jumlah armada dan waktu tempuh taksi air sendiri sebagai transportasi umum. Hal ini juga perlu di perhatikan.” tegasnya.
“Debit air perlu dipertimbangkan agar aliran sungai bisa terjaga. Termasuk saat musim hujan, apakah akan berpengaruh pada keselamatan. Kalau ada kendala dan (taksi air) sempat terhenti nanti masyarakat malas menggunakan transportasi ini,” pungkas Djoko.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan taksi air ini rencananya akan melaju di perairan Surabaya mulai dari Gunungsari hingga Petekan, Kalimas.
“penggunaan transportasi umum baru memiliki keuntungan tersendiri. Terutama karena tidak akan ada hambatan kemacetan bila menggunakan taksi air.” tambahnya
Secara keseluruhan, pengamat melihat potensi besar dari taksi air untuk menjadi bagian integral dari sistem transportasi Surabaya.
(abi)